Kesepuluh
Multimedia: Zytca Ella Ivanca
*- Riska Pramita Tobing -*
"Bisa Kau datang ke rapat perusahaan besok pagi?" Alex menarik napas panjang , gadis itu baru saja sampai di kediamannya, dan Jean sudah menyuruhnya untuk pergi bekerja lagi? Ibu macam apa dia ini? Alex sempat berpikir kalau Jean adalah sosok iblis yang di balut oleh kecantikan dan juga pesona karena sifat wanita itu yang slalu saja bisa membuat siapapun memenuhi keinginannya. Wanita itu memiliki kontrol yang besar terhadap siapapun, bahkan itu terhadap anaknya sendiri."Mom, please. I need to take a rest. I need to go to school" Alex tahu kalai nada permohonan sekaligus lelah yang digunakannya tidak akan mampu menggoyahkan pendirian Ibunya, dan oleh sebab itu Alex cepat-cepat saja berlalu sambil berucap "Aku tidak ingin tinggal kelas, Ma." seraya menaiki tangga dengan kecepatan penuh hanya karena berharap kalau Jean tidak akan membuntutinya.Baru saja meloncat keluar dari celana jeans-nya yang sedari tadi ia kenakan, Alex sudah mendengar ketukan di pintu seraya bunyi akses kode yang mengartikan kalau Ibunya membuntuti "Tapi ini rapat penting, Devalexa" memutarkan bola mata ke belakang karena perasaan geram, Alex kemudian mengucir rambutnya ke atas agar ia tidak perlu mencucinya hari ini "Mama mengatakan itu setiap saat. Bisa sekarang Mama keluar? Aku ingin mandi dan beristirahat agar besok Aku bisa belajar dengan benar dan mengejar ketertinggalanku di kelas""Keluarga Andromeda dan keluarga Ivanca serta pemimpin perusahaan HILLTON HILLS akan datang besok. Aku tahu Kau tidan akan membiarkan Zytca berbicara dengan seseorang yang pernah melecehkannya bukan?" dengan kalimat itu, Alex pergi memasuki kamar mandinya lantas segera membersihkan diri secepat mungkin agar bisa tertidur dan melupakan semuanya dengan cepat.Menggumamkan lagu kesukaannya yang belakangan ini sering ia putar di gadgetnya, Alex kemudian memasukkan diri kedalam bathub yang telah diisi dengan air hangat. Terpejam menikmati setiap perasaan segar yang seolah-olah sedang mengekspos setiap pori-pori yang ia miliki, gadis itu kemudian menuangkan sabun cair ke atas busa lantas segera mengusapkannya ke setiap kulit yang terasa kotor karena tidak di bersihkan sejak tadi pagi.Mengusap tulang selangkanya dengan perlahan, gadis itu kemudian menurunkan busanya sampai menuju dada, dan kemudian sampai ke pusarnya dan gadis tomboy itu tersentak secara tiba-tiba saat melihat bayangan wajah cantik bermata biru, berhidung mancung, berbibir tipis dan memiliki rambut blonde. Alex menggelengkan kepalanya dengan keras saat ia melihat busa di tangannya yang masih berbuih. Apa-apaan itu barusan? Kenapa bisa wajah Zytca muncul disaat Alex sedang menikmati sentuhannya sendiri? Bagaimana mungkin? Apakah Alex baik-baik saja? Kenapa ia jadi menyedihkan seperti ini? Sepertinya besok ia harus mengikuti rapat yang di sarankan oleh Ibunya.*-----*Riska Pramita Tobing.
*-----*
*- Riska Pramita Tobing -*
"Bisa Kau datang ke rapat perusahaan besok pagi?" Alex menarik napas panjang , gadis itu baru saja sampai di kediamannya, dan Jean sudah menyuruhnya untuk pergi bekerja lagi? Ibu macam apa dia ini? Alex sempat berpikir kalau Jean adalah sosok iblis yang di balut oleh kecantikan dan juga pesona karena sifat wanita itu yang slalu saja bisa membuat siapapun memenuhi keinginannya. Wanita itu memiliki kontrol yang besar terhadap siapapun, bahkan itu terhadap anaknya sendiri."Mom, please. I need to take a rest. I need to go to school" Alex tahu kalai nada permohonan sekaligus lelah yang digunakannya tidak akan mampu menggoyahkan pendirian Ibunya, dan oleh sebab itu Alex cepat-cepat saja berlalu sambil berucap "Aku tidak ingin tinggal kelas, Ma." seraya menaiki tangga dengan kecepatan penuh hanya karena berharap kalau Jean tidak akan membuntutinya.Baru saja meloncat keluar dari celana jeans-nya yang sedari tadi ia kenakan, Alex sudah mendengar ketukan di pintu seraya bunyi akses kode yang mengartikan kalau Ibunya membuntuti "Tapi ini rapat penting, Devalexa" memutarkan bola mata ke belakang karena perasaan geram, Alex kemudian mengucir rambutnya ke atas agar ia tidak perlu mencucinya hari ini "Mama mengatakan itu setiap saat. Bisa sekarang Mama keluar? Aku ingin mandi dan beristirahat agar besok Aku bisa belajar dengan benar dan mengejar ketertinggalanku di kelas""Keluarga Andromeda dan keluarga Ivanca serta pemimpin perusahaan HILLTON HILLS akan datang besok. Aku tahu Kau tidan akan membiarkan Zytca berbicara dengan seseorang yang pernah melecehkannya bukan?" dengan kalimat itu, Alex pergi memasuki kamar mandinya lantas segera membersihkan diri secepat mungkin agar bisa tertidur dan melupakan semuanya dengan cepat.Menggumamkan lagu kesukaannya yang belakangan ini sering ia putar di gadgetnya, Alex kemudian memasukkan diri kedalam bathub yang telah diisi dengan air hangat. Terpejam menikmati setiap perasaan segar yang seolah-olah sedang mengekspos setiap pori-pori yang ia miliki, gadis itu kemudian menuangkan sabun cair ke atas busa lantas segera mengusapkannya ke setiap kulit yang terasa kotor karena tidak di bersihkan sejak tadi pagi.Mengusap tulang selangkanya dengan perlahan, gadis itu kemudian menurunkan busanya sampai menuju dada, dan kemudian sampai ke pusarnya dan gadis tomboy itu tersentak secara tiba-tiba saat melihat bayangan wajah cantik bermata biru, berhidung mancung, berbibir tipis dan memiliki rambut blonde. Alex menggelengkan kepalanya dengan keras saat ia melihat busa di tangannya yang masih berbuih. Apa-apaan itu barusan? Kenapa bisa wajah Zytca muncul disaat Alex sedang menikmati sentuhannya sendiri? Bagaimana mungkin? Apakah Alex baik-baik saja? Kenapa ia jadi menyedihkan seperti ini? Sepertinya besok ia harus mengikuti rapat yang di sarankan oleh Ibunya.*-----*Riska Pramita Tobing.
Bạn đang đọc truyện trên: TruyenHHH.com